ANGKA DIAFRAGMA

 Bingung dari mana angka-angka “ajaib” pada gelang diafragma berasal? Berikut ini penjelasannya
Salah satu teori dasar fotografi menyebutkan bahwa setiap kali mengecilkan bukaan diafragma satu stop, berarti mengurangi volume cahaya (yang masuk melalui lensa) sebanyak setengahnya. Kebalikannya, bila kita memperlebar bukaan diafragma satu stop, berarti menambah volume cahaya sebanyak dua kali lipat dari sebelumnya. Penjelasannya adalah sebagai berikut
Angka diafragma didapatkan dari perbandingan antara panjang fokus lensa dan diameter permukaan lensa yang berfungsi mengumpulkan cahaya. (f/stop = F/Ø)

Jadi, bila lensa 50 mm mempunyai diameter (diameter = diameter lensa (kaca) bukan diameter dudukan filter) selebar 50 mm maka dikatakan dia mempunyai diafragma f/1 (50 mm : 50 mm). Ini adalah lensa yang sangat kuat mengumpulkan cahaya dan saat ini hanya diproduksi oleh satu produsen kamera (canon).
Dari sini dapat dihitung – memakai lensa normal dengan bukaan maksimum f/1,4 – berapa diameter lensa yang digunakan untuk mengumpulkan cahaya.
50 mm : f/1,4 = 35,7 mm
(pembulatan dari 35,7142857.......)²²
Bila kita sadari bahwa yang bertanggungjawab mengumpulkan cahaya adalah seluruh luas permukaan lensa yang bersangkutan, hitung-hitungan ini menjadi makin menarik lagi. Masih ingat pelajaran SMP bahwa rumus untuk mencari luas lingkaran adalah sama dengan πr² (pi r kuadrat)? Atau 22/7 kali jari-jari kali jari-jari?
Jadi, bila jari-jari diameter lensa 50 mm f/1,4 adalah 17,85 mm (35,7 : 2) maka luas permukaan lensa tersebut adalah
π x 17,85²
= 3,1415926535897932384626433832795 x 318,6225
= 1000,982105268413896122063591389 mm² (dibulatkan menjadi 1001 mm²)
Bila diafragma kita kecilkan satu stop menjadi f/2, kemampua mengumpulkan cahya dari lensa yang bersangkutan menjadi turun setengahnya. Dengan diafragma f/2 tersebut, secara virtual diameter lensa tadi “diubah” menjadi 25 mm (50 mm :  f/2). Jari-jari lensa tersebut menjadi 12,5 mm
Luas permukaan (virtual) lensa yang bersangkutan menjadi
π x 12,5²
= 3,1415926535897932384626433832795 x 156,25
= 490,87385212340519350978802863742 mm² (dibulatkan menjadi 491 mm²)
Mengapa tidak menjadi setengahnya? Bukankah 491 mm² belum setengah dari 1001 mm² ?
Perlu diingat bahwa dalam fotografi terdapat banyak pembulatan dan kompromi. Angka 491 mm² sudah sangat mendekati setengah dari 1000 mm². Lagi pula perbedaan luas 9 mm² akan sangat sedikit perbedaannya dalam hasil pemotretan.
Tetapi, jika anda masih penasaran juga, kita lihat saja mengapa tidak dibuat benar-benar setengahnya (500 mm²). Bila demikian, hitungannya kita balik menjadi
500 mm² : π
= 500 : 3,1415926535897932384626433832795
= 159,15494309189533576888376337251
Akar dari 159,15494309189533576888376337251 adalah jari-jari lensa tersebut, yakni 12,615662610100800241235747611828 mm
Dari sini didapat angka 25,231325220201600482471495223657 mm sebagai diameter. f/stop lensa yang bersangkutan adalah
50 mm : 25,231325220201600482471495223657
= f/1,9816636488030055066725143825606
Pertanyaannya sekarang adalah, muatkah sederetan angka tersebut untuk dituliskan di atas gelang diafragma yang lebarnya imut-imut itu? Lagipula bukankah sudah sangat nyata sekarang bahwa sebenarnya f/1,98 dan seterusnya itu sudah sangat mendekati f/2?
Kita lanjutkan dengan bukaan diafragma berikut, yakni f/2,8 sekalian untuk menunjukkan lebih jauh tentang pembulatan dan kompromi tadi.
Diameter virtual lensa 50 mm pada f/2,8 adalah
50mm : f/2,8 = 17,85 mm
(dari 17,857142857142857142857142857143)
Jari-jarinya adalah 17,85 : 2 = 8,925 mm
Luas permukaannya :
π x 8,925²
= 3,1415926535897932384626433832795 x 79,655625
= 250,2455263171034740305158978472 mm²
Atau 250 mm². Uhapir setengahnya dari luas permukaan sebelumnya dan seperempat dari luas permyukaan pada diafragma f/1,4.
Dengan rumus tadi, luas permukaan pada f/4 adalah
122,71846303085129837744700715936 mm² (dibulatkan menjadi 123 mm² sekali lagi hampir setengah dari sebelumnya)
Luas permukaan lensa dari satu diafragma ke diafragma yang lain berkisar kurang lebih setengah (bila dikecilkan) atau dua kali lipat (bila dibesarkan) dari nilai sebelumnya.
Dalam hubungannya dengan kecepatan rana, cukup jelas tampaknya bahwa dengan mengurangi volume cahaya setengahnya (-1 stop) otomatis membutuhkan waktu dua kali lipat lebih lama (+1 stop), dan sebaliknya, dengan menggandakan volume cahaya, waktu yang dibutuhkan juga menjadi lebih cepat dua kali lipat.
Lalu, tahukah anda bahwa terdapat beberapa versi mengenai arti sebenarnya dari f/stop?f/stop (f kecil) dapat berarti salah satu di bawah ini.
  1. singkatan dari fenestra (latin) yang berarti “jendela” (diartikan bahwa bukaan difragma membentuk “jendela” bagi cahya untuk masuk melalui lensa).
  2. Singkatan dari function (fungsi) atau fraction (pecahan)
  3. Simbol dari focal length (panjang fokus) dibagi diameter bukaan (aperture)
  4. Dari seorang fotografer legendaris (ansel adams) yang merasa bentuk huruf  ‘f’ untuk bukaan diafragma lebih “indah” dan “nyeni” dari penulisan standar amerika yang sempat populer di awal abad 20 lalu (misalnya, U.S. 1 untuk f/4, U.S.4 untuk f/8, dan seterusnya).
Manapun yang anda percayai, jelasnya kata “stop” melambangkan pergeseran satu bukaan diafragma ke diafragma lain yang memiliki titik henti pada gelang pengatur.

" Time To Shopping, I'm Fashionable "

       Masih di beri kepercayaan Oleh Cekidot FreeweeklyBuletin buat bikin foto, konsep kali ini adalah fashion, konsep yang paling q suka selama q motret, apalagi CEKIDOT udah ngasih lokasi buat motret di distro baru DOOTIE, lokasinya cukup gampang dicari, di jl.gejayan, kurang tau no berapa, yang jelas selatan p3an lampu merah kalau mau ke UNY dari utara, semoga bisa dinikmati yah fotonya.

cocok gk yah??

keren nih tas...jadi pingin...

sayang pilih ini aja,,,,

topiq juga keren kan??




Spesial ty to :
Etalase 69 ( ligthing )
Rangga Purbaya ( 5D + 24-70 F/2.8 L )
Cekidot FreeweeklyBuletin( Majalah )
Marissa Tiara ( MUA )
Dias Rahajeng ( Model )
DOOTIE ( Distro )
Topan ( Reflektor )

" Narsis ato Kena Candid Nih?? "

Pake Lensa Pinjeman,70-200 F/4 L

Take : Topan HP

:: GATSBY ::

Lagi ah,masih seneng motret product. Kali ini product dari GATSBY milik ayah tercinta yang abis beli kemaren,hahaha
Langsung sikat aja,..ekekek

Mungkin juga sekdikit kotor lensannya, jadi kyak ad putih'na.,huahahahahah
maklum masih belajar...

UPDATE


" 23 Januari 2011, Foto Product Lagi Ah "

Masih sesi motret product jam dari Ibunda tercinta, kali ini bedanya di warna jam, ekekekekek

Kalau ini pake dusnya dulu,


Kalau ini tanpa dus,


Nah klo ini sedikit miring2 gak papa kan??

Nah ini sekarang penggabungan antara 3 foto diatas



Sudah segitu aj cukup kali yah??hehehe

" 23 Januari 2011, Foto Product "

      Gak ada kerjaan, mau motret model gak punya model, mau motret landscape, bingung mau motret dimana, la mau motret makro, malah hujan. Gak enak banget buat hari ini, ya sudah anter adek les b.inggris aja kalau gitu, eh pas nyampe disana ditawarin deh ma temen Ibu saya sebuah jam tangan,eh malah langsung debeli ma ibu,

     Sepulang dari rumah pinjem aja tuh jam tangan, hahahaha, buat bahan percobaan motret product,

Pertama ajak adek dulu deh buat nemenin saya motret product, biar adek bisa tau kalau orang motret itu susah, gak sembarang orang juga bisa...hehehe

Format Horizontal

Masih ad lagi nih,
Format Vertikal
Lagi nih,tapi ditambahin bungkusnya ya..

Format Horizontal
Nah sekarang udah dapet 3 foto, masih lum puas nih, jadiin satu aja klo gitu, tapi ya maaf, cuman bisa gabungin asal2an...gak bisa sebagus yang lainnya.

Penggabungan 3 foto diatas menjadi 1 foto
      Udah lah, segitu aja fotonya, sebenarnya masih ad 1 jam lagi, warnanya merah, males mau upload...hehehehe

" Motret Landscape di Pantai Wonosari "


      Sekitar jam 15.30 WIB saya bersama teman2 semua tiba di pantai sepanjang,sebernarnya tujuan kita pertama adalah ke pantai ngrenehan,tapi sayang,waktu bukan milik kami semua.

Pantai Sepanjang,Yogyakarta


     Setelah selesai bermain main dipantai Sepanjang, kami lanjutkan untuk berjalan ke arah timur, yaitu Pantai Drini, sampai di pantai Drini sekitar jam 16.30 WIB,sayang matahari tak keluar dari selibut kabutnya. Kekecewaan kami teratasi karena ikan kakap bakar n samba super pedasnya.
Pantai Drini, Yogyakarta

    Makanan kami pun telah habis,waktu juga menunjukan jam 17.30, akhirnya kami putuskan untuk mencari penginapan, untuk mencari sunrise di pagi hari, target kami adalah ke sundak,. 
Sekitar jam 19.15 WIB kami tiba di pantai sundak, kami mencari penginapan disana, tapi tidak bisa kami dapatkan disana, tapi malah kita dapatkan penginapan itu di patai Ngandong, sebelah Barat pantai Sundak, kami istirahat disana.

     Jam 03.15 wib kami telah bangun, masih ngantuk tapi mau gimanan lagi, biar dapet sunsrise. Kami stand by jam 04.00 wib dispot yang telah teman kami tentukan sebelumnya. Jam 06.00 wib matahari juga belum keluar dari selimut kabut, kekecewaan yang mendalam yang kami rasakan sekarang. Dan akhirnya saya hunting obyek lain, dan resikonya pun langit menjadi flat.
     Tak terasa waktu menunjukan jam 07.45 wib, dan kami lanjutkan untuk menyelusuri sekitar pantai ngandong, tepatnya sebelah barat pantai ngandong, saya gk tau nama pantainya ap, yang jelas ad resort disana, viewnya bagus, sayang kami tidak diijinkan untuk memotret resort tersebut dengan gratis, saya urungkan niat saya untuk memotret resort tersebut.
     Setelah turun dari resort tersebut kami lanjutkan untuk kembali ke penginapan, dan lagi, kita keluarkan kamera untuk memotret lagi, sampai batarai saya menunjukan indikator merah, bisa disebut habis, saya urungkan niat untuk memotret yang tidak perlu, saya putuskan untuk mengahiri hunting hari ini dan untuk prepare pulang ke rumah.

      Saat kami bergegas untuk pulang, tiba tiba kami mendengar suara ombak yang menghantam karang, dengan suara yang keram ," dummmm ",kami serentak membuka jendela peginapan utnuk melihat apa yang terjadi, kami putuskan untuk memotret ombak.
Ombak di Pantai Ngandong, Yogyakarta

Ombak di Pantai Ngandong yang menerjang batuan di tengah laut, Yogyakarta
     Sekian saja cerita pengalamanq selama 2 hari berburu Landscape, gak semudah model, Landscape butuh kesabaran yang ektra, keburuntungan.ty to all my freinds yang telah mau mengajarkan cara memotret yang benar.ty all..

nb : Lensa apapun bisa digunakan untuk Landscape, tergantung kebutuhan obyek ( kata2 dari maestro Landscape yang masih saya ingat sampai sekarang )

" RHONY GIEARTHA "


     Dari pada kamera nganggur terus liat temen triak2 sendri pas bkin video buat cew'na,mending motretin expresi temen sendiri,
ambil 4 foto jadiin 1,gk tau ap nma'na, yg jelas saya lagi pertama kali buat foto kayak gini,
hayo sebuah keisengan belaka,huahaha

" RHONY GIEARTHA "


Life for a music and would die without music,

...
My life is a note,


My body is a rhythm,


and,


my soul just for a piece of music . . .

BLACK ELEGANT

Tisa Rinalti cewek asal Cilacap yg lahir pada tgl 5 September 1989,

     Di bela2in dateng ke jogja buat bkin foto seperti ini, perjalanan cilacap - yogya aj udah makan waktu sekitar 5jam,dsni foto'na cuman 2 jam,bener2 semangat model 1 ini diacungi jempol...

      Tak luput juga sang pemilik motor mio Cw th 2006 Brian Kurniawan yg telah mau memberikan motornya untuk difoto, 

     Spesial ty to Abu (fotografer), Topan (fotografer), Galih (fotografer), Ekha (Radent MUA), Tissa (model), Brian (pemilik motor mio), tanpa ad kalian semua foto ini tak akan bisa jadi seperti ini.